Sebuah studi kasus BELGIA
Sumber gambar: planetware.com/map/belgium- kingdom-of-belgium-map-b-belg.htm |
Pendahuluan
Kembali menilik
bait pemimpin oleh pak Sri Edi tentang kepemimpinan, yang boleh saja mirip dengan legenda adat jawa
menginggatkan kembali kita akan sosok “Ratu adil” yang kita nanti selama ini.
sebagaimana sosok Matahari, Bulan, Bintang, Air, Samudra, Bumi, dan Api yang
terus melayani tanpa pernah meminta imbal balik jasa pada manusia (human).
Demikian melihat kejanggalan yang
terjadi belakangan ini, membuat kita bertanya balik tentang eksistensi pemerintah atas kehidupan
masyrakat. Benarkah rakyat membutuhkan seorang pemimpin (leader) dalam menjalankan suatu negara? Dimana peran pemerintah
dalam mengelola suatu negara (states),
hingga menyebar Enigma masyrakat ;
good governance is less governing?
Merujuk pada UK/ODA 1993[2]
(United Kingdom Overseas Development
Administration) mengungkapkan bahwa
Good Governance [3]ialah
pemerintahan yang mengandung beberapa karakteristik penting, antara lain: Legitimasi dimana tiap keputusan yang
diambil haruslah berupa suara rakyat (society)
bukan pasar (market). Akuntabilitas keterbukaan
dan kejelasan serta keterhubungan dengan media. Kompetensi dalam pembuatan tiap kebijakan yang efektif dalam tiap
prosesnya, agar mencapai pelayanan publik yang efisien, dan Penghormatan
terhadap hukum serta penegakkan Hak – hak asasi manusia (HAM). Belumlah suatu
negara memangku gelar Good Governance
tanpa keempat aspek diatas. Maka jelas
seperti apa pemerintah yang ideal dan menjadi cita – cita tiap bangsa dan
negara, yakni mereka yang memang dalam menjalankan roda pemerintahannya tak
melepas semua aspek penting, tak membalik ujung dan pangkal pembangunan. Rakyat
tetap dijadikan perioritas utama dan titik pusat perputaran (sub sentral).
Belgia tanpa pemerintah
Pertama – tama penting untuk kita
mengetahui bahwa belgia adalah salah satu negara yang menganut sistem
kekerajaan (monarki[4]),
yang berarti dalam sistem ketatanegaraannya pemegang kepala negara dan
kepala pemerintah adalah dua orang berbeda. Demikian kewenangan yang dimiliki
juga memiliki karakteristik tersendiri seperti hak prerogative kepala negara (King)
dalam penunjukkan menteri dan hak – hak lainnya yang tetap dalam kotak.
Belgia terletak di daratan Eropa
dengan luas daerah 32.547 m2 dan jumlah populasi sekitar 10.431.477
dengan 3 bahasa utama: Belanda (60%), Perancis (37%), dan Jerman (1%). Dimana
pada pertengahan 2010 hingga 2011 quarter 3 terjadi kekosongan pemerintah
akibat dari penolakan hasil pemilu yang diselenggarakan. Memang demikian banyak
permasalahan dalam politik negara, terutama dalam pengukuhan jati diri dari
dalam etnis - etnis negara yang dijadikan
pusat dan ibu kota Eropa (UNI EROPA) ini.
Padahal jelas pentingnya pengukuhan
jati diri suatu bangsa, sebagaimana disebutkan dalam metamor Baldwin bahwa “identitas ibarat kain yang menutup
ketelanjangan diri: bila demikian, lebih
baik kain itu dikenakan longgar, sedikit seperti jubah dipadang pasir, yang
masih bisa menyebabkan ketelanjangan itu dirasakan, dan kadang – kadang dapat
ditilik.[5]”. karena memang heteroginitas saat ini
membuat beberapa tuntutan baru ditengah universalitas yang sedang genjar.
Terlebih ditengah globalisasi dunia dewasa ini. maka tak heran pula kita
melihat penolakan yang terjadi dimana mereka menuntut pemersatu jati diri,
yakni jati diri masyrakat Belgia bukan jati diri satu – dua etnis tertentu.
Peran pemerintah
Tanpa diduga memang, ditengah
kekosongan pemerintah yang terjadi, nampaknya tak ada perubahan dalam
perekonomian Belgia. Segala akses dan fasilitas umum masih berjalan seperti
biasa. Layanan bus umum masih berjalan, ekspor obat, cokelat dan barang lainnya
juga masih terus berjalan. Bahkan dalam tiga bulan pertama 2011, mereka
berhasil mencapai target penerbitan obligasi. Demikian jika ditinjau dari pertumbuhan
ekonomi, negara ini juga memberikan hasil yang baik, dimana selama 2010 awal
hingga 2011 akhir pertumbuhan GDP – nya terus mengalami peningkatan yang baik,
hal ini tentu tak lepas dari kondisi perekonomian internal yang mendukung
Secara
mengejutkan juga siklus serupa terjadi di negara tetangga UK (United Kingdom). sebagai sesama negara
monarki di daratan Eropa, pertumbuhan GDP menunjukkan hasil yang tak jauh
berbeda dengan Belgia. Dengan kondisi pemerintahan yang utuh Malah cenderung
menunjukkan trend yang sama
Gambar 2 : GDP
growth UK
Demikian jika
kita perhatikan kedua gambar secara seksama, memang dari rentang 2010 awal
hingga 2011 akhir kedua negara menunjukkan pola pertumbuhan GDP yang serupa.
Lantas apakah ada atau tidaknya kepala pemerintah tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi secara khusus atau kestabilan negara pada umumnya?
Perlu banyak
penafsiran dalam menjawab pertanyaan tersebut, namun pertama mari kita tiliki
ulang kondisi perekonomia Belgia pada masa itu. selain menjadi ibu kota Uni
Eropa yang sudah barang tentu menjadi pusat perhatian, Belgia juga menggunakan
Euro sebagai mata uangnya, yang secara otomatis tingkat nilai tukar (exchange rate) dari mata uang ini dijaga
bersama oleh negara lain yang turut menggunakan mata uang yang sama.
Inflasi yang
terjadi pada rentang waku itu juga dapat dikatakan relatif terkendali, sehingga
tidak terlalu membebani daya beli masyrakat (real
income), dengan tingkat antara 3% hingga 4% di sepanjang rentang yang
berlaku
Gambar
3: tingkat inflasi Belgia
Kesemuanya dapat terjadi dikarenakan
fasilitas – fasilitas public yang masih,
memadai, tingkat infrastruktur yang baik [7]dan
efek dari beberpa kebijakan yang pernah dibuat sebelumnya. Mereka tak terlalu
terkena dampak dari krisis global 2008 di USA, yang menjeramah parah ke daratan
Eropa sekitar tahun 2010 hingga 2011,
karena memang kondisi ekonomi dan
infrastruktur yang baik dan tak ada pemerintah yang mengambil kebijakan untuk
turut terlibat lebih jauh dalam permasalahan tersebut.
Sekilas memang dalam jangka pendek tak
ada pengaruh yang besar dari kekosongan pemerintah, karena mungkin Belgia masih
dalam keadaan yang baik saat itu. Namun dalam jangka panjang, kekosongan kursi
ini akan berdampak sangat besar. Bayangkan saja tingkat social security (pendidikan, kesehatan, perlindungan, keamanan dll)
dan public goods yang dapat terus
tereduksi tanpa adanya pemerintah, pengaturan peralihan eksternalitas positif
dan negative serta berbagai macam kasus mencakup orang banyak. Karena memang
dalam jangka panjang tangan – tangan pemerintah diperlukan untuk menjaga
stabilitas negara.
Contoh kecil dalam penyediaan barang
publik[8]:
“seberapa banyak orang yang rela untuk
membangun mercu suar seorang diri dan memberikan supply listrik tiap malam jika
ternyata Mercu suar yang dia bangun digunakan oleh seluruh kapal yang lewat,
atau seberapa banyak orang yang rela membangun sekolah dan rumah sakit gratis
bagi si miskin, atau Membangun kembali jembatan rubuh, pengaspalan jalan dll?”.
kita baru berbicara dalam penyediaan barang public, belum meranah ke penargetan
tingkat inflasi, perjanjian internasional, kemajuan tekhnologi, MDG’s plane dan kebijakan – kebijakan
lain yang menyangkut stabilitas negara. Disinilah letak penting peran
pemerintah sesungguhnya
Kesimpulan
Memang dalam jangka pendek kekosongan
pemerintah yang terjadi di Belgia tak menampakkan dampak yang signifikan
terhadap kehidupan rakyatnya. Namun demikian jika kita menilik Belgia dalam
jangka panjang kekosongan ini tentu tidak berjalan mulus seperti jangka pendek.
Akan ada banyak ketidak adilan, pereduksian social
security, dan ketidakjelasan Visi dan jati diri negara. Terkadang
indepedensi suatu pemerintah diperlukan dalam menjaga stabilitas negara, dalam
hal Ekonomi Indonesia masih tergolong beruntung karena memiliki pasal 33
UUD1945 ayat (1).
Sehingga mau tidak mau, suka tidak
suka, adanya pemerintah dalam suatu negara adalah mutlak adanya. Pelaksanaan
Good Governance seperti pada awal tulisan tentu menjadi criteria yang cukup untuk
menjadikan rakyat puas dalam penemuan jati diri mereka. Serta tentu tak lupa
tetap menjadikan rakyat sebagi titik pusat perputaran roda pemerintahan, apapun
kebijakan yang akan diambil. Seperti yang pernah dikutipkan oleh Bung Hatta
selaku Wakil Presiden pertama kita:
“Bagi
kita, ra’jat itoe jang oetama, ra’jat oemoem jang mempoenjai kedaulatan,
kekuasaan (Souvereinteit). Karena ra’jat itoe jantoeng-hati Bangsa. Dan ra’jat
itoelah jang mendjadi oekoeran tinggi rendah deradjat kita. Dengan ra’jat itoe
kita akan naik dan dengan ra’jat kita akan toeroen. Hidoep atau matinya
Indonesia Merdeka, semoeanja itoe bergantoeng kepada semangat ra’jat.
Pengandjoer-pengandjoer dan golongan kaoem terpeladjar baroe ada berarti,
kalau dibelakangnja ada ra’jat jang sadar dan insjaf akan kedaulatan dirinja”
(Bung Hatta, Daulat Ra’jat, 20 September 1931).
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
(MPR-RI) periode 1999 – 2004 : Penggalan kompas, Rabu, 12 Oktober 2011
[2]
Dijelaskan lebih lanjut bahwa UK/ODA tak
membedakan good governance dan good government. Keduanya sama – sama merujuk
pada aspek normative pemrintah untuk menyusun berbagai criteria yang bersifat
politik hingga ekonomi.
[3] Baca juga http://goodgovernance.bappenas.go.id/publikasi_files/buku_saku_files/beberapa_pemikiran_tentang.pdf
tentang pemikiran good governance dari banyak pihak
[4] Dari web resmi US department of state : Terlampir pula
data – data terkait belgia : http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2874.htm
[5]
Goenawan Muhammad : Indonesia/Proses dalam esai
yang berjudul kain Baldwin, TEMPO, Jakarta 2011
[6] Baca juga http://www.tradingeconomics.com
untuk info mengenai GDP/capita, annual growth rate, export serta data – data
pendukung lainnya
[7]
KOMPAS 31 maret 2012, baca juga http://internasional.kompas.com/read/2011/03/31/07345887/Belgia.Berfungsi.Tanpa.Pemerintah
tentang pendapat para ahli mengenai Belgia dalam rentang waktu bersangkutan
[8]
Michael parkin: Economics 9th, Chapter 17 on public goods and common resources,
“Public goods is a good that can be consumed
simultaneously by everyone, and no one can be exluded from enjoying its
benefits. National defense is best example”
[9]
Melirik ulang Pasal 33 ayat (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan (Bold oleh
saya)
1 komentar:
salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
Posting Komentar