Make money, money by fair means if you can,
if not, by any means money
-HORACE
ang
(money) adalah salah satu benda yang
menjadi vital keberadaanya saat ini. Manfaat dan kebergunaanya menjadi suatu
titik sentral bagi kehidupan manusia sekarang. Bagaimana tidak? Seluruh barang
dan jasa baik primer dan sekunder menjadi sesuatu yang diukur dan ditukar
dengan uang. Pun manusia modern mengetahui betul asal usul benda mati ini
hanyalah selembar kertas yang diberikan stempel sah oleh pemerintah setempat,
bukan barang atau pun benda berharga. Ya, hanya selembar kertas.
Kendati
demikian wujud dan fungsinya saat ini seolah – olah melebihi para pendahulunya,
emas dan perak. Jika zaman dahulu orang melakukan kegiatan jual beli dengan
menggunakan benda mulia ini adalah menjadi sesuatu yang wajar karena memang
proses pengambilannya dari perut bumi bukanlah perkara yang gampang. Sehingga
patutlah jika emas dan perak menjadi salah satu benda berharga dan di jadikan
sebagai alat tukar pada era itu. Namun uang hanyalah selembar kertas, kertas
yang mengalami evolusi sangat cepat di pasar – pasar dunia. Layaknya stock market dan money marketyang
menggengam dunia saat ini, keberadaan kertas – kertas ini dapat mengancam
keberlangsungan hidup suatu Negara. Sebut saja beberapa kasus krisis maha
dahsyat yang pernah terjadi beberapa tahun silam. Krisis 1997 – 1998 di kawasan
Asia, krisis 2008 subprime mortage di kawasan eropa, bahkan krisis yang terjadi
di Indonesia pada awal awal September 2013 ini pun tak lepas dari bencana
“kertas” ini. Hamper sebagian besar dari Negara yang mengalami dampak krisis
tersebut mengalami penurunan kesejahteraan ( welfare ) sehingga memiskinkan sebagian besar masyrakat dan
penduduk yang hidup dalam negara itu
Lantas
sebenarnya apa uang itu? Bagaimana keberadaanya dapat masuk dan diterima di
tengah masyarakat modern kini? Hal ini tentu menjadi sebuah pertanyaan besar
yang hingga kini menarik untuk diperdebatkan
UANG KLASIK : Alat Beli Lampau
Guna
menjadi alat tukar dalam proses jual beli dibutuhkan beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh benda tersebut terlebih dahulu. Diantaranya adalah (1) diterima secara umum(
acceptability) (2) tahan lama
(durability) (3)memiliki kualitas
yang sama (uniformity) (4)tidak
mudah dipalsukan (scarcity) (5)mudah
di bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).
Tidaklah
suatu benda dapat dikatakan sebagai alat tukar apabila tidak memenuhi
syarat - syarat tersebut. Karenanya pada
era zaman terbelakang dimana akses globalisasi yang menghubungkan masyrakat
antar masyrakat masih susah untuk terpenuhi, terbentuklah mata uang yang
berbeda – beda untuk tiap jenis masyrakat. Biasanya bentuk dan klasifikasi mata
uang tersebut tergantung pada kondisi geografis dan alam sekitar masyrakat
tersebut, Sehingga memenuhi kebergunaanya sebagai alat tukar. Adapun beberapa
kegunaan uang pada umumnya adalah (Mishkin:2004) (1) medium of exchange, artinya uang sebagai alat tukar dalam
proses jual beli yang biasa dilakukan oleh masyrakat (2) unit of account , artinya uang sebagai alat pengukur nilai
suatu barang. Dalam kegiatan jual beli uang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengukur tinggi rendahnya nilai siatu barang yang diperdagangkan (3) store of value, artinya uang
sebagai alat yang digunakan tak pudar oleh waktu. Dari masa ke masa pengukuran
yang digunakan memiliki nilai yang dapat diperbandingkan
Maka
dengan lengkapnya peran dan fungsinya seperti yang disebut diatas, maka
resmilah benda tersebut menjadi alat tukar suatu masyrakat. Sebagai contoh,
pada zaman dahulu kaum Aztec (masyrakat
amerika tengah kuno) yang terkenal dengan ritual pengorbanan manusianya
menggunakan cokelat (cacao) sebagai
uang dan alat tukar jual belinya. Dengan cokelat ini masyrakat dapat menukarkan
dan mendapatkan barang – barang yang mereka mau seperti buah – buahan, sayur –
sayuran, kacang dan bahkan untuk perhiasan yang terbuat dari emas dan perak.
Dari
cokelat ini pula para masyrakat Aztec dapat memperoleh bahan kehidupan lainnya
seperti baju, sandal, senjata, baju perang, daging alcohol dan lain lain.
Cokelat dijadikan sebagai alat tukar oleh kaum Aztec karena buah itu dapat
ditemukan dengan mudah dikawasan selatan meksiko yang biasa digunakan sebagai
bahab persembahan ketika upaca ritual berlangsung. Ketimbang sitem jual beli,
pada zaman ini cokelat diperlakukan denga system yang lebih mirip dengan
barter. Ketika dua orang bertemu dan sepakat untuk melakukan pertukarang benda,
cokelat dapat digunakan untuk mengukur nilai masing masing benda yang akan
ditukar ataupun sebagai tambahan dari kekurangan setelah barter dilakukan.
Lantas
bagaimana dengan pembalanjaan dalam jumlah besar? Masyrakat Aztec kuno
menggunakan quatchili (cotton cloaks) yang nilainya setara dengan 60 hingga 300
biji cokelat. Quatchili memang biasa digunakan masyrakat Aztec untuk melakukan
jual beli dalam jumlah besar seperti membeli budak ataupun membeli tumbal
manusia untuk upacara ritual adat mereka. Dan bukan hanya biji cokelat, untuk
masyrakat – masyrakat lain banyak juga menggunakan barang komoditas lain
sebagai alat tukarnya seperti kulit kerang, manik– manik, ataupun tembaga
seperti yang dilakukan oleh kaum Arizona.
Terkadang
uang juga dapat berupa barang komoditas, seperti garam misalnya yang sempat
ramai digunakan oleh banyak masyrakat manusia karena ketersediaanya yang
melimpah di laut. Sebut saja china, Afrika, masyrakat modern inggris, dan
bangsa – bangsa lain yang menggunakan garam. Sehingga dalam bahasa inggris,
upah bisa juga disebut sebagai “salary” atau dalam bahasa spanyol dan portugis
“salario” adalah asal kata dari bahasa latin “sal” yang berarti garam. Kalimat
ini lah yang kemudian menjadi salah satu acuan kalimat salary yang berarti upah
atau gaji.
Sebagian
masyrakat ada pula yang menggunakan binatang sebagai mata uangnya, masyrakat
pastoral misalnya. Siberia menggunakan rusa, orang Borneo menggunakan kerbau,
masyrakat kuno hitties menggunakan kambing dan reeks of hormers menggunakan
lembu.
Begitulah
beberapa contoh bentuk alat tukar pada era – era zaman dahulu. Seperti yang
dikatakan diatas, bentuk dan variasinya bisa berbeda – beda tergantung dari
bentuk geografis dan kondisi alam setempat. Setelah bentuk barang komoditas dan
makanan, bentuk alat tukar manusia kembali mengalami perubahan. Kali ini
menjadi logam – logam hasil bumi yang dianggap berharga untuk ditukarkan oleh
manusia, emas dan perak. Seluruh manusia di belahan dunia menganggap emas
adalah logam bumi yang memiliki nilai paling tinggi, hal ini dikarenakan emas
menggunakan proses tekhnologi yang modern dalam pengolahannya. Dan meski orang
diseluruh dunia juga mengetahui bahwa emas memiliki kebergunaan yang sedikit
dalam kehidupan sehari – hari, tetap saja mereka ingin memegangnya,
menggunakan, bergaya, dan bermain dengan benda kilap ini. Dan tidak seperti
logam logam lainnya yang bisa berubah bentuk atau wujud, emas murni akan tetap
utuh seperti semula dalam jangka waktu berapa pun.
Lebih
dari itu, emas dianggap sebagai logam paling mulia juga oleh sebab beberapa
kepercayaan ritual adat yang berpengaruh dengan sihir dan ketaatan pada tuhan
yang maha esa. Hal ini dikarenakan wujud emas yang serupa berbau mistis. Di
bebagai adat dan kepercayaan, emas dipercaya lebih tinggi nilainya oleh tuhan
dan dewa – dewa yang mereka sembah dibanding bunga, makanan, binatang, atau bahkan
persembahan nyawa manusia sekalipun.
Sebagai
contoh, suku maya asli yang mempersembahkan logam mulia sperti emas, perak dan
perhiasan – perhiasan lainnya untuk dewa – dewa mereka yang dilakukan di
perairan penisulas. Atau chibcha india suku asli dari dataran Columbia sebelum
datangnya orang – orang eropa mengadakan ritual yang dilakukan secara rutin
mengubur ketua adat mereka dengan butiran dan debu emas. Sang ketua adat lalu
pergi dan membasuh diri di sebuah danau yang di anggap keramat, dan ketika debu
dan butiran emas itu bersih terbasuh oleh air danau keramat tersebut dianggap
sah lah pemberian dan tumbal mereka pada dewa – dewa. Sang ketua adat hingga
kini menjadi sebuah obyek yang dipercaya dapat membawa sebuah kesejahteraan
besar bagi penganutnya dan hingga saat ini pula menjadi sebuah pencarian
terbesar dalam sejarah umat manusia.
Secara
umum disadari atau tidak, emas memang mengandung sesuatu yang mistis. Dan bagi
beberapa orang warna emas mengingatkan kita akan warna sang surya yang setia
menyinari kita, sebuah kebetulan yang memang memiliki arti yang mendalam.
Sebagai contoh bangsa mesir (Egyptian) kuno yang mempercayai dan memuja dewa
matahari “Ra”. Dan untuk menghormati hal itu bangsa mesir kuno selalu membangun
makam para raja sakral mereka (pharaoh) dengan besar dan mengubur mereka
beserta gulungan emas dengan jumlah yang amat banyak. Atau diantara para Incas
di Amerika selatan, yang menganggap emas dan perak sebagai matahari dan
bulan.untuk menghormati itu pula mereka selalu melapisi tiap candidan bangunan
bersejarah mereka dengan logam – logam mulia itu. Bahkan ketika bangsa spanyol
datang menjajah dan mengambil semua emas yang melapisi bangunan – bangunan sakral
mereka, masyarakat sana tetap mendekorasi candi mereka dengan kertas mengkilap
agar menyerupai emas dan perak yang pernah direbut.
Ketika
emas sudah mulaiditerima sebagai alat tukar manusia maka tak lama pula zaman koin
– koin merajai sejarah umat manusia. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
transaksi jual beli yang sering dilakukan oleh manusia. Selain karena praktis
(mudah dibawa), Penggunaan koin emas ini dengan sangat cepat menyebar ke segala
penjuru dunia, sifat dan kemudahan yang dibawanya disenangi oleh hampir banyak
kerajaan – kerajaan dunia. Pundi – pundi koin emas ini juga sering menjadi lambang
dari kebesaran sebuah nama ataupun penghargaan atas jasa besar seseorang.
Kalimat
“money” dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin “moneta” yang berarti
sebuah peringatan (warning). Lebih jauh lagi menggali sejarah kalimat moneta
merujuk pada seseorang patriot bangsa roman Juno Moneta yang pada kala itu
memiliki jasa – jasa besar pada bangsa romawi kuno atas aktivitas –
aktivitasnya dalam ketatanegaraan, termasuk dalam menerbitkan uang primer pertama pada tahun 269 sebelum masehi.
Dalam
bahasa eropa yang lain juga ditemukan fakta bahwa kalimat uang diturunkan dari
“moneta” termasuk bahasa spanyol “moneda” yang saat ini diartikan sebagai koin.
Hingga pada nantinya proses perebutan emas ini menjadi penting bagi sebuah
kerajaan, karena disadari atau tidak pada masa penjajahan dan penguasaan
(conquer) pembiayaan perang melalui koin – koin emas ini menjadi sebuah motivasi
dan pemegang peran penting utama. Sebut saja beberapa penaklukan yang dilakukan
oleh bangsa romawi kuno dan bangsa – bangsa eropa lainnya.
Untuk
memenuhi kebutuhan para raja dan kaum bangsawan akan uang terkadang kerajaan
menetapkan pajak kepada rakyatnya, makin besar wilayah kekuasaan suatu
pemerintah makin besar pula pajak dari penghasilan yang mereka peroleh. Ini
pula yang menjadi beberapa pemicu perang dan penaklukkan di zaman – zaman
tersebut.
Hingga pada akhirnya muncul suatu era baru
dimana perdagangan menjadi popular di beberapa pedagang ditahun 1485 – 1640
sebelum masehi. Zaman ini dimulai setelah ditemukannya beberapa daratan baru
oleh para penjelajah eropa. Hamper seluruh belahan dunia yang saat itu belum
pernah tersentuh telah diarungi oleh para pelaut eropa. Hal yang lebih menarik
dari penemuan pulau pulau ini adalah rute perdagangan, dengan banyaknya
ekspedisi makin banyak pula rute perdagangan yang baru. Beberapa para
penjelajah yang terkenal pada saat itu adalah Columbus dan Marcopolo.
Dengan
adanya perdagangan ini semakin memperluas pula pertukaran adat, budaya, dan
tekhnologi antara manusia di belahan bumi. Transfer ilmu ini meliputi pula uang
logam, emas, perak dan benda – benda berharga lainnya sebagai alat tukar.
Semenjak era ini evolusi uang sebagai alat tukar makin berkembang dengan pesat.
Setelah penggunaan koin – koin emas ini menjadi popular makaa timbullah
beberapa istilah baru yang dikenal sebagai bullionism. Bullionism adalah sebuah
kumpulan logam – logam mulia khususnya emas dan perak yang sangat banyak,
istilah ini mulai terkenal pada abad ke 15 masehi.
Oleh
karena emas digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional kali
ini menjadikannya sebagai salah satu barang paling popular di dunia, saking
populernya tedapat beberapa kerajaan yang menjadikannya sebagai mata uang
tetap. Makin tinggi permintaan akan emas semakin tinggi pula supply yang harus
dipenuhi, oleh karenanya salah satu tujuan dari banyaknya ekspedisi yang di
lakukan oleh para penjelajah adalah untuk mencari tambang – tambang emas baru.
Banyak dari pada ekspedisi yang menjanjikan hal tersebut kepada ratu dan raja
yang membiayai perjalanan mereka.
Sehingga
dapat di simpulkan bullionism adalah paham untuk mengumpulkan emas sebanyak –
banyaknya, Sama halnya denga kata monetarism yang berasal dari kata satu suku
kata,“money”. Bullionism juga sebenarnya
merujuk pada satu kosa kata ideal, bullion. Dalam bahasa inggris bullion dapat
diartikan sebagai emas atau perak dalam jumlah yang sangat banyak.
Dalam
pemerintah misalnya, bullionism dapat diartikan sebagai paham untuk mendukung
perdagangan internasional dimana pendanaan untuk perdagangan ini harus diikuti
koordinasi fiscal yang baik. Hal ini tentu dilakukan untuk menarik perhatian
kerajaan – kerajaan pemilik supply billion dalam jumlah besar untuk melakukan
suatu bentuk kerja sama perdagangan internasioal. System ini pula yang nantinya
menjadi pengawas dan pengamat agar billion – billion yang dimiliki tidak dapat
keluar kerjaan mereka tanpa sepengatahuan. System ini membuat banyak kerajaan –
kerajaan mempertahankan bullion bullion yang telah mereka dapati, bukan karena
kenaifan para pentinggi kerajaan akan tetapi karena kepercayaan mereka akan
keberadaan billion ini yang suatu saat akan menjadi penting.
Dibawah
system ini nantinya, Negara Negara dibelahan bumi eropa banyak menerima
penghasilan tambahan dan profit besar dari hasil jual beli macam barang. Mereka
juga adalah paham yang pertama kalinya nanti menyebarkan isu bahwa jumlah
barang yang diekspor
haruslah
lebih banyak dari jumlah barang yang diimport, sehingga nanti selisih dari
jumlah barang ekspor dan import dari perdagangan tersebut harus ditukar dengan
emas dan perak (bullionist). Paham ini pula yang nantinya menjadi landasan
untuk melakukan import seluruh bahan – bahan mentah yang tidak dapat ditambang
ataupun diperoleh dari hasil bumi sendiri, bahan ini kemudian di produksi
menjadi barang final dan kemabli didsitrbusikan untuk dijual kepada
masyrakatnya atapun malaj dijual lagi sebagai barang eksport. Lebih dari itu
paham ini juga memberikan subsidi kepada para pengusaha dalam negeri guna
menggenjot produksi dalam negeri dan mengekspor lebih banyak barang. Hal inilah
yang terus berkembang kelak hingga ditemukannya kembali sebuah istilah baru,
menchatalism.
Namun
demikian setelah berkembangnya emas sebagai alat tukar global terdapat beberapa
isu negative yang dating dari benda berharga ini. Seperti yang dijelaskan
diawal bahwasanya emas mengandung sesuatu yang mistis, tersebut juga beberapa mitos
kuno tentang suku Quechua indian yang menggali dan mengolah mineral bawah tanah
menjadi emas. Disebutkan dalam legenda itu bahwa untuk mendapatkan bongkahan
emas di bawah tanah mereka melakukan ritual doa kepada para penduduk bawah
tanah, iblis. Dalam legenda ini hanya iblislah yang mampu memberikan
kesuksesan, kesejahteraan, dan uang kepada para penambang.
Ritual
sebelum melakukan penggalian biasanya dilakukan dengan lilin – lilin
persembahan kepada para penunggu neraka. Tiap penambang membawa rokok, suatu
persembahan alcohol, atau beberap daun coca untuk para iblis dan istrinya.
Dalam beberapa kasus ekstream seperti gempa bumi dan tanah longsor para
penambang akan melakukan ritual pengorbanan dengan kuantitas yang lebih besar seperti
binatang atau darah.
Namun
meski ditempa beberapa isu negative, emas dan logam mulia lainnya tetap saja
menjadi barang favorit bagi sebagian besar penduduk bumi. Pun setelah sebagian
besar mereka mengetahui benda ini lah yang menjadi alasan penguasaan dan
perang. Meski mengalami kesulitan dalam mengelola emas dan perak, Portugal dan
spanyol tetap berhasil mendapatkan beberapa pundi emas dari bebera daratan lain
termasuk amerika. Emas dari amerika ini lantas menyebar dengan cepat
menyeberangi samudra pasifik dan samudra antlatik dan mulai menjadi awal
terbukanya era modern manusia.
Sehingga
diawal tahun 16 - 17 masehi koin perak dan emas resmi menjadi alat tukar
favorit manusia disbanding alat tukar alat tukar lain yang menyertainyya saat
itu, tak lagi emas hanya menjadi benda – benda milik bangsawan. Sekarang sang
pembuat roti menggunakan koin emas dan perak untuk memebli tepung dan gandum
dari tukang giling, yang nanti digunakan pula untuk membeli terigu dari petani.
Kini para penjual barang dan jasa sudah mulai menjual barang – barangnya untuk
uang dan mulai mengurangi penggunaan system barter. Tak berhenti disini saja,
penggunaan koin emas ini juga lantas menjadi sebuah budaya dalam membayar pajak.
Rakyat kini membayar pajak Negara dengan koin emas dan perak, bukan dengan
hasil produksi.
Demikian
alat tukar manusia telah mengalami beberapa bentuk evolusi yang mulai membaik
seperti syarat dan manfaat uang. Mulai dari berter primitive, penggunaan barang
komoditas hingga pada kahirnya menggunakan logam mulia. Koin emas dan perak
merupakan salah satu terobosan besar pada kala itu, fleksibelitas dan manfaat
yang dibawanya menjadikan keunggulan positif tertentu dimata para pedagang dan
masyrakat. Benda ini malah membuat sebuah budaya dan pola baru sendiri dalam
penggunaanya di dunia nyata. Sebuah budaya yang nantinya merubah sejarah alat
tukar manusia kembali.
UANG KERTAS: Lahirnya Dollar Dunia
Money, not morality, is principle of commercial nations
-THOMAS JEFFERSON
Segala
yang disentuh oleh raja midas seketika berubah menjadi emas, namun seketika itu
juga ia menjadi orang paling miskin di dunia karena tak satupun barang berguna
ia miliki. Cerita kuno ini mengajarkan pada kita bahwa uang bukanlah segalanya
dalam hidup. Meskipun uang membawa kekayaan dan kekuatan yang banyak diingini
manusia namun kemewahan ini terbatas pada benda yang dapat dibeli saja.
Namun
di sisi lain, sejarah juga mengajarkan kita tentang seberapa strategisnya letak
alat tukar ini di mata manusia. Revolusi – revolusi yang banyak terjadi di masa
lalu adalah sebab kemampuan belanja masyrakat. Insting alami manusia adalah
melakukan suatu tindakan kekerasan ketika ia kelaparan dan pabrik – pabrik juga
menjadi malas untuk memproduksi barang karena taka da satupun orang yang mampu
membeli barang yang mereka hasilkan. Kemiskinan menjadi salah satu isu penting
dalam suatu ketatanegaraan
Seperti
yang telah dijelaskan di paragraph sebelumnya, emas telah menunjukkan
keberadaan dan daya hidup yang luar biasa dalam beberapa abad silam, sebuah
pencapaian tertinggi umat manusia untuk menggambarkan uang dan kekayaan. Akan
tetapi legenda Raja Midas diatas memberikan pelajaran pula pada kita bahwa Emas
bisa saja bukan benda berharga, tidak lebih dari logam yang tidak memiliki
manfaat. Lantas timbul pertanyaan menarik, kapan sebuah emas dikatan sebagai
“Emas”?
Pada
abad ke 16 masehi jerman memegang sebuah posisi strategis untuk sejarah moneter dunia. Tekhnologi
tambang dan mengolah perak telah ditemukan di Negara ini pada tahun 1516, akan
tetapi tekhnologi tambang ini bukanlah sesuatu yang baru bagi Bohemia. Jauh
dibelahan bumi timur Kutna Hora telah melakukan kegiatan – kegiatan serupa
selama bar abad – abad sebelumnya. Karenanya ketimbang menjual dan menambang
perak ke orang – orang lain, jerman lebih focus pada kerajinan – kerajinan yang
terbuat dari perak. Hal ini dilakukan untuk mempercantik bentuk perak itu
sendiri, salah satu karya yang tercipta dari karya itu adalah koin.
Dari
bahasa kuno jerman (Joachimsthal), koin dikenal dengan sebutan Joachimstalergulden, atau
Joachimsthalergroschen, sebuah nama yang terlalu panjang untuk di gunakan
dalam percakapan sehari – hari bahkan untuk orang jerman sekalipun. Maka setelahnya koin – koin jerman ini mulai
dikenal dengan sebutan talergroschen
yang lantas menjadi talers atau
thalers. Dan sama dengan sejarah sejarah yang telah dibahas diatas, koin perak
jerman ini menyebar ke belahan dunia lain melalui perdagangan internasional.
Koin
– koin ini pun dengan cepat diterima oleh banyak masyrakat dunia. Tidak hanya
itu, penyebutan nama thalers juga turut mempengaruhi pemberian nama koin di
beberapa Negara dunia terutama di daratan eropa. Sebagai contoh di bumi italia
koin mulai disebut dengan kata Tallero, dalam
bahasa Belanda menjadi daalder, dan untuk spanyol serta swedia menjadi kata
daler. Kalimat ini pula menyebar hingga ke daratan daratan lain speerti Hawaii,
dimana pulau indah itu koin dikenal dengan sebutan dala, dan pada Samoan di
kenal dengan sebutan tala, sedang di daratan Eitophia di kenal sebagai talari.
kata – kata ini pula mengilamahi bahasa inggris sehingga menjadi kata Dollar
Kemudia
koin koin perak ini dengan cepat menjadi alat tukar primer beberapa Negara.
Banyak kerajaan yang menggunakan perak
dan mulai focus pada pencarian dan penambangan salah satu logam mulia ini.
Namun hal ini mulai mengalami perlambatan semenjak awal era 1987, yakni ketika
pemerintah Liberia memulai untuk menarik ulang semua dollar perak dari
peredaran masyrakat. Liberia kemudian mengganti mata uang negaranya denga
cupronickel dollar yang secara kasat mata sangat mirip dan memiliki bentuk yang
sama pula dengan koin dollar yang lama, namun tidak mengandung perak
sedikitpun. Mereka terus menggali dan mempercantik perak palsu ini hingga tahun
1990 an. Dan untuk mendapatkan profit lebih, pemerintah Liberia menggunakan
keuntungan ini dalam perdagangan internasional. Pemerintahan Liberia yang korup
mulai mengeluarkan dollar kennedy mereka sendiri ditahun 1989. Akan tetapi
mereka terlalu senang dengan keuntungan baru yang mereka peroleh ini dan mulai
melupakan bahkan sampai mengurangi rasa hormat terhadap nilai mata uang Negara
mereka sendiri ( currency ). Akhirnya Liberia mengalami krisis mata uang karena
Perak palsu yang mereka jual terlalu banyak beredar di pasaran.
Keberadaan Uang Kertas
Engraving and printing
adalah sebuah biro yang dimiliki oleh Washington DC yang menjadi salah satu
bagian dari departemen Treasury . tugas mereka tak terlalu sulit yakni
melakukan pencetakan uang. Maka tidak heran jika gedung ini lebih sering di
dengar dengan sebutan parik uang oleh masyrakat sekitar. Hamper setiap hari
padaweekdays tepatnya sebelum jam 09.00
pagi para turis banyak dating untuk melihat dan menyaksikan bagaimana Negara
adi kuasa Amerika ini melakukan pencetakan uang di negaranya. Para pengunjung
akan masuk ke dalam pabrik dengan melalui beberapa pemeriksaan keamanaan
terlebih dahulu dan sang pemandu akan membimbing mereka berjalan dalam sebuah
koridor yang terbuat dari kayu. Dinding – dinding koridor tersebut banyak dihiasi
oleh foto – foto president, wakil president, serta secretary of the treasury
yang terpampang dari atas hingga bawah. Kemudian para pengunjung akan melewati
tembok – tembok waktu yang berisi lukisan dan photo sejarah terciptanya uang
dari masa ke masa.
Di
penghujung koridor akhir para pengunjung dapat sebuah videio tentang film
pendek sejarah terciptanya uang kertas di dunia. Adapun beberapa fakta menarik
tentang dollar amerika adalah. (1) dollar dicetak menggunakan kertas yang di
produksi oleh crane company dengan menggunakan bahan campuran 75% cotton dan
25% menggunaka polyester (2) mesin uang yang digunakan adalah buatan jerman dan
italia (3) setidaknya terdapat tiga ribu orang yang bekerja pada biro
percetakan ini. (4) loin dan uang kertas hanya mendominasi sekitar 8% dari
seluruh dollar yang tersebar di dunia, sisanya hanyalah angka angka yang
tercetak pada buku besar bank – bank atau dalam chip elektronik kecil dalam
computer.
Untuk
menunggu sejarah terciptanya uang kertas, tentu kita harus menunggu sejarah
terciptanya mesin cetak dan kertas itu sendiri. Karena tidak seperti tekhnologi
pengolahan besi ( untuk membuat koin ) yang sudah ada sejak awal swjarah umat
manusia, penemuan kertas dan tekhnologi pembuatan kertas secara massal dating
relative terlambat dan menyebar dengan sangat lambat pula. Kebanyakan orang
pada zaman dahulu menggunakan kulit kambing untuk membuat sebuah pencatatan
informasi.
Berdasarkan
sejarah yang tercatat, uang kertas dipergunakan pertama kali oleh China. Di
abad pertama atau kedua masehi Tsai Lun membuat kertas pertama dari kulit kayu
pohon mulberry, akan tetapi sejarah terciptanya kertas mungkin bisa lebih tua
dari ini. Tekhnologi pembuatan kertas secara massal baru diterima china ketika
abad millennium dating. Pembuatan uang kertas itu sendiri lantas pertama kali
dibuat pad era dinasti Tang dan beberapa ilustrasi mengenai benda tersebut
sampai sekarang masih bertahan namun tidak satupun contoh asli dari era
tersebut dapat ditemukan.
Birokrasi
china membuat sebuah kertas bills dari kulit kayu pohon mulberry, ketika kertas
ini telah mendapat stempel dari sang kaisar, bills ini seakan – akan resmi
mengandung emas atau perak ( memiliki nilai yang sama ). Dengan bentuk dan
ukuran yang berbeda namun dengan value yang setara dengan emas dan perak kertas
bills ini menjadi sebuah kemajuan yang pesat di banding penemuan koin itu
sendiri. Penggunaan uang kertas dalam sejarah china ini sendiri pun mengalami
puncak ketika masa pemerintahan Kaisar Mongol. Mereka melakuakn sebuah system
administrasi yang sangat teratur bahkan dalam ukuran sejarah dunia, dan lebih dari itu mereka juga
menjadikan kertas biasa menjadi sesuatu barang yang memiliki nilai berharga.
Sebagai contoh, dalam era kepemimpinan kasisar mongol kertas digunakan juga untuk melakukan sebuah
pencatatan pajak yang membuat lebih mudah dan efisiennya waktu dan tenaga yang
di gunakan karena mengurangi beban yang sangat besar dengan tidak di
perlukannya lagi pengiriman berates – ratus kantong koin emas ke istana
Ide
dan tekhnologi unruk menggunakan uang kertas secara massal sebenarnya berasal
dari bumi Eropa, akan tetapi penerapan dan aplikasinya berhasil dilakukan oleh
Negara lain di belahan samudera lain sana. Bukan china bukan juga eropa yang
menjadi tempat lahir uang kertas pertama dunia. Seperti yang pernah dikutip
oleh John Kenneth Galbraith
I”f the history of commercial banking belongs
to Italians and of central banking to british, that paper money issued by
government belongs indubitabl to the Americans”
ya,
Amerika adalah Negara pertama yang pemerintahnya menggunakan uang kertas
sebagai alat tukarnya. Pada awal tahun 1690 Massachusetts Bay Colony mencetak
uang kertas pertama di Amerika utara.
Colonist mencetak uang kertas dengan beberapa variasi tipe dan warna
tergantung dari lokal tempat uang tersebut digunakan. Adalah satu orang yang
bertanggung jawab atas percetakan uang kertas pertama ini selama tiga koloni
lamanya, ialah Benjamin Franklin orang yang memegang kehormatan atas gelarnya
sebagai bapak uang kertas dunia. Dan atas penghargaanya dalam bidang ini
terdapat photo Benjamin Franklin dalam lembaran terbesar mata uang yang di
terbitkan oleh Amerika serikat.
Lahir
pada tahun 1706, anak terkahir dari Boston Chandler seorang pembuat lilin dan
sabun, Franklin hidup dan tumbuh dalam keluarga yang serba kekurangan, termasuk
hubungan social dan relasinya pada pendidikan. Akan tetapi itu tidak mengurangi
minatnya utnuk tetap berusah adan bekerja keras sehingga Franklin kecil telah
menjadi seorang pengusaha lilin pada usia sepuluh tahun setelah dia
menyelesaikan pendidikan nya yang hanya dua tahun. Lantas pada usianya yangke dau
abelas tahun ia mulai beralih profesi dari pengusah sabun menjadi penyedia jasa
percetakan yang menerbitkan majala New England courant sembari membantu saudara sepupunya James.
Sebagai
penyedia jasa percetakan, Franklin mendapat pendidikan yang cukup tentang
pekerjaanya. Ia menjadi seorang yang cakap dan terampil dan berhasil
mengembangkan beberapa ide beasr dalam sejarah percetakan dokumen, termasuk di
dalamnya perkembangan tekhnologi. Dan atas hubungan kekerabatan yang dekat,
Franklin muda meninggalkan Boston dan pindah ke Philadelphia dan kembali
bekerja sebagai asisten printer. Maka, setelah bekerja beberapa lama di London
ia kembali lagi ke Philadelphia dan mulai membuka jasa percetakan miliknya
sendiri. Tidak butuh waktu lama untuk Franklin kemudian menerbitkan beberapa
buku, termasuk buku – buku yang ia tulis sendiri
Benjamin
franklin adalah seorang manusia yang memiliki perilaku dan moral yang dalam dan
juga termasuk salah satu orang yang tetap taat beragama. Ia menolak seluruh
ajaran yang beranggapan bahwa jabatan lah yang mendominasi semuanya, bukan
agama dan moralitas. Ia hidup dengan sebuah philosophy sederhana bahwa ; “tuhan menolong mereka yang menolong
diri mereka sendiri”. Dari sinilah kemudian uang kertas menyebar ke beberapa
Negara lain dan menjadi sebuah benda yang memegang kunci krusial dunia di abad
19 dan 20 masehi, membawa keuntungan untuk beberapa orang dengan kepraktisan
yang ia miliki
Setelah
ini sama dengan emas, kertas menjadi sebuah benda yang menyebar dengan sangat
luas sebagai alat tukar (uang). Kertas memperluas manfaat uang ke beberapa
llini sector lainnya dan membawa perekonoimian dunia pada sebuah system pasar
yang baru. Tidak hanya itu kertas juga memberikan beberapa aplikasi dan
pengguna baru dalam system ini. Seiring dengan bertumbuhnya tekhnologi, cara
berfikir manusia akan uang kertas ini pun semakin kompleks. Hal ini dikarenakan
uang kertas bisa berasal dari mana saja yang tentu sulit untuk dicari hubungan
dan relasi diantaranya, apalgi jika ditanya bentuk untuk urannya di Negara lain
tentu tidak sama.
Karenanya
sempat terdapat beberapa isu tentang simplifikasi uang kertas di berbgai
belahan Negara, sebut saja Rusia yang sempat membuat system penyama rataan
seratus dengan dengan satu Novgorod ruble pada tahun 1535. Hal ini kemudian
diadaptasi dan dikembangkan kembali oleh Peter dengan mengganti denga ke kopek.
System ini berhasil bertahan hingga abad 20 masehi.
Tidak
seperti emas dan perak yang memiliki nilai yang sama di Negara dan kerajaan
manapun, uang kertas memiliki nilai yang berbeda – beda di tiap daerah. Hal ini
dikarenakan bahan baku mereka (kertas) merupakan sesuatu yang saat ini mudah
untuk diperoleh, yang membedakan mereka hanyala nilai dan kandungan yang berada
di tiap lembarnya. Kembali merujuk paragaf sebelumnya, tidak peduli seberapa
pun rasionalisasi system yang dibuat rusai untuk melakuakn simplifikasi ini,
tak satupun Negara monarki di dunia ingin mengadopsi system tersebut.
Kebanyakan
Negara monarki tersebut menolak system decimal currency, mereka lebih memilih
menggunakan system yang lama karena lebih mudah untuk melakukan interfensi dan
manipulasi meski sering membuat beberapa masalah. Sadar akan hal ini, amerika sebagai Negara
yang dikenal sebagai bapak uang kerts berusaha untuk mencari sebuah system baru
yang dapat menutupi kekurangan uang ketas ini.
Di
tahun 1782, menteri keuangan amerika serikat mengirim surat pemberitahuan
kepada presiden dan para anggota dewan kongres Washington, surat itu berisi
suatu rekomendasi dari para ekonom untuk mempertimbangkan amerika serikat
mengadopsi system currency of decimal seperti yang pernah digunakan Rusia.
Disebutkan pula beberapa contoh dalam tersebut seperti membagi dollar menjadi
sebuah satuan yang lain. Thomas Jefferson kemudian mmberikan rekomendasi
tambahan bahwa nilail terkecil dari seratus dollar dapat di sebut dengan
sebutan lain yakni cent. Kata cent diambil dari bahasa latin yang berarti
seratus. Setelah mengadakan rapat dan penelitian akhirnya para kongres
mengabulkan rekomendasi ini dengan menerbitkan uang logam kembali pada 2 april
1792.
Karena
Rusia hanya mendesimalkan ruble saja, dengan menghubungkan koin mereka dengan
koin yang lain, system ini belum bisa dikatakan sitem decimal secara
keseluruhan. Amerika serikat menggunakan system system yang menggabungkan
decimal moneter secara keseluruhan untuk yang pertama kali.
System
ini kemudian banyak dianut oleh beberapa Negara kala ini. Sebut saja dollar
spanyol yang sekarang memilkiki nilai yang sama dengan delapan reales
Petaka Lembaga Keuangan intermediet
B
ank memiliki banyak pengertian, namun pada dasarnya bank adalah sebuah lembaga
keuangan intermediate yang memiliki fungsi menghimpun dana dari para nasabah
dan menyalurkan mereka kepada para peminjam. Lebih dari itu bank memiliki
banyak kelebihan dan manfaat bagi para masyrakat awam, hal ini dikarenakan bank
memberikan beberapa pelayanan public saat ini seperti menyediakan tempat
pembayaran dan sebagai sarana kosultasi bagi beberapa masyrakat yang minim
pengetahuan akan financial system.
Selain
karena manfaatnya bank juga penting untuk beberapa Negara di era modern ini,
salah satunya adalah sebagai sabuk pengaman bagi para pengambil kebijakan
moneter, penyedia likuiditas bagi lembaga keuangan lain dan juga sebagai
stabilisasi perekonomian suatu Negara.
Bank
pertama kali lahid di London pada abad ke 19 masehi dengan membuat system
moneter uang kertas berdasarkan pada emas. System ini lah yang kemudian
menyebar secara luas dan cepat di dunia lain dan menjadi system global complete
keuangan di dunia. System ini membawa para bankers dan perputaran uang kertas
langsung kepada masyrakat.
Dan
dalam global system yang dibuat oleh system bank ini uang kertas yang dibuat
oleh British dan Dollar amerika serta bersama invisible money yang dibuat akun
akun bank membawa system bank ini pada puncak sejarah ekonomi dunia.
Di
pertengahan abad ke 19, para pemerintah eropa mulai menyadari bahwa mereka
mulai kekurangan supply emas akibat system bank ini. Tidak dapat membeli tanah
– tanah dan memberikan bantuan bantuan seperti yang biasa dilakukan Negara –
Negara monarki sbeelumnya dan ketidak mampuan untuk mencetak uang sesuka hati
mereka seperti sedia kala, oleh
karenanya pemerintah meras penting untuk mencari jalan keluar bagaiamna cara untuk
membuat mereka menjadi kaya kembali. Jika emas adalah sebuah benda yang sangat
berharga di banding dengan currency, maka untuk mencetak uang llebih banyak
mereka membtuhkan emas yanglebih banyak pula. Sehingga para peerintah dunia
mulai mengerahkan para penjelajahnya untuk mencari tambang emas yang baru.
Setelah mengalami pencarian yang amat panjang akhirnya mereka menemukan
beberapa tambang emas baru di afrika utara, Siberia, dan Yukon. Pada zaman itu
amerika serikat adalah pemegang emas terbanyak karena mendapat supply emas dari
wilayah California yang belum lama ini diambil dari mexico.
Sehingga
pada abad ini seperti yang pernah dijelaskan di paragraph seblumnya juga banyak
terjadi perang dan penguasaan, semua demi mendapatkan lading emas yang baru.
Hanya amerika yang mampu bertahan dari apra gempuran bangsa – bangsa eropa ini.
Karenanya untuk sebagian besar orang awam, abad ke 19 adalah masa – masa
terburuk manusia untuk hidup. Selain karena perang ini membutuhkan biaya yang
besar, jumlah biaya yang harus di keluarkan juga terus bertambah secara konstan
dari tahun ke tahun. Sehingga dana pemerintah untuk biaya perang semakin besar
sehingga malah makin menimbulkan tekanan yang buruk pada persediaan emas
mereka.
Sehingga
setelah perang usai pada tahun 1931, Britain secara permanen mengumumkan kepada
dunia untuk merubah currency mereka dengan erujuk kembali pada keterwsediaan
emas mereka ( gold standard). Gold standard yang dibentuk oleh pusat
internasional currency system bank of England ini lantas menjadi sitem yang
pertama menghubungkan financial dunia. Kali ini sitem bank kembali ber evolusi,
bank bukan hanya sekedar tempat menyimpan dan meminjam uang.
Demikian
beberapa penjelasan tentang evolusi koin sehingga menjadi uang kertas. Uang
kertas dianggap lebih mudah dan disenangi oleh banyak orang karena kemudahan
dan kpraktisannya dalam melakukan proses jual beli sehari – hari ataupun proses
penghitungan keuangan lainnya. Namun demikian uang kertas tetap memiliki
beberapa kelemahan sehingga perlu diadakannya beberap penyesuaian seperti
penyatuan dicemal moneter yang dilakukan ameriak serikat. Selain itu penggunaan
uang kertas juga telah menimbulkan beberapa praktik baru dalam sejarah
perekonomian dunia termasuk diantaranya lembaga keuangan yang disebut bank.
Bank ini lah yang kemudia menjadi penyeimbang system antara uang kertas dan
uang logam dengan menggunakan system gold standard nantinya.
UANG BANK : Uang Masa Depan?
we invented money
and we use it, yet we cannot understand its laws or control its action. It has
a life its own
-LIONEL
TRILLING
Perkembangan
alat tukar lantas tak berhenti begitu saja. Seiring dengan berjalannya waktu
tekhnologi manusia juga mengalami kemajuan yang amat pesat, termasuk
dinataranya kemajuan dalam bidan ekonomi. Setelah ditemukannya beberapa alat
komunikasi jarak jauh seperti telegraph, banyak orang mulai berfikir bagaimana
cara untuk menciptakan sebuah uang yang bekerja dengan system elektrik. Namun
penggunaan mesin telegraph ini tidak banyak membantu mempercepat laju keluar
masu uang seperti yang diharapkan. Tidak sampai era perang ke dua selesai dan
ditemukannya tekhnologi kartu kredit.
Pada
tahun 1960 era bank elektrik mulai menunjukkan rekasinya ketika perusahaan
Amerika express menggunakan kode tinta magnet untuk beberapa cek berjalan
sehingga menghasilkan proses transaksi yang lebih cepat. Hal yang lebih
mengejutkan lagi dating pada tahun 1972 keteika bank sentral san Francisco
melakukan sebua pengujian pembayaran transaksi elektrik dengan menggunakan
kertas cek untuk tiap transaksi mereka dengan beberapa bank cabang di amerika
serikat, akan tetapi percobaan ini belum mengalami kesempurnaan karena sempat
mengalami beberapa kali kegagalan. Proyek ini kemudian diteruskan pada tahun
1980 ketika dewan congress menyetujui monetary control act dengan menyetujui
pelebaran uang elektrik dakam jaringan termasuk diantaranya kedalam institusi
keuangan yang langsung berhubungan pada federal reserve
Dengan
kemajuan tekhnologi yang sangat luar biasa, federal reserve akhirnya mampu
melebihi kecepatan transfer yang dilakukan oleh manusia biasa dengan
menggunakan tape, dan computer mereka kini mampu mengirim informasi tentang
sebuah transaksi secara langsung, cepat dan praktis melalui jaraingan telepon.
Hal ini kemudian menjadi awal terbentuknya uang elektrik yang sempurna di awal
era 1990 an
Setelah
itu di tahun 1992, dua puluh tahun setelah diciptkannya federal computerized
system, jaringan ini mampu membawa 67 juta transfer tiap harinya dengan total
dollar yang dibawa sebesar 200 triliun uang elektrik dollar. Kemajuan
itekhnologi tentu sangat membantu system perbankan dunia karena membantu
proses transaksi lebih cepaat, membantu proses pencatatan lebih mudah dan dapat
melihat transaksi dunia dalam jumlah besar secara bersamaan, hal ini menambah
tingkat kredibilitas dan profesionalisme para ekonom di bidang bankers. Para
konsumen juga tentu mendapatkan keuntungan akan hal ini, kini mereka dapat
memberikan banyak layanan khusus layaknya sebuah cek berjalan namun dengan
kecepatan transaksi uang yang lebih cepat.
Uang elektrik
ini mengalami evolusi yang cepat tergantung dari Negara tempat tekhnologi itu
berasal. Sebagai contoh misalnya jerman adalah Negara yang lebih senang
melakukan transaksi menggunakan kartu debit dan menggunakan kartu kredit untuk
beberapa keperluan saja, penggunaanya lebih sedikit disbanding penggunaan kartu kredit masyrakat
amerika. Bangsa eropa misalnya, mereka tidak pernah mengenal tekhnologi cek,
sehingga melakukan beberapa loncatan evolusi mata uang dari uang cash biasa
menjadi kartu elektronik. Berbeda dengan jepang, warga jepang justru malah
tetap senang melakukan transaksi sehari – hari menggunakan uang cash
Proses adaptasi dan
penerimaan masyrakat dunia terhadap uang elektrik ini juga termasuk kategori
yang cepat.. di jepang pada masa era 1990 an hanpir 100 % para pekerjanya
menerima upah bukan dam bentuk cash seperti biasa, melainkan dalam bentuk
deposito automatic, dan hamper 90 % para pekerja di belahan bumi eropa barat
juga mengalami perlakuan yang sama.
Di amerika sendiri pada
tahun 1990 an penggunaan kartu elektronik secara massif menggantikan government
check dan food stamps. Kemajuan tekhnologi ini membantu amerika dari banyak
segi termasuk dalam pembayaran pajak dan pembelian barang – barang lain.
Setelah ini perkembangan
uang elektrik tidak berhenti. Para peneliti dan ekonom terus berfikir hingga
pada akhirnya terciptalah suatu bentuk fungsi baru dari uang elektronik ini.
Fungsi baru tersebut adalah kemampuan sebuah nasabah uyntuk emnarik uang cash
mereka dari sebuah mesin. Namun bukan berarti system ini tanpa sebuah celah.
Faktanya penggunaan uang
eletrik ini ( baik akrtu debit atau kredit ) menggunakan jaringan telepon
sebagai sarana pengirimnya. Hal terburuk bisa saja terjadi jika dalam melakukan
proses transaksi terjadi crash atau kerusakan pada system jaringan telepon
tersebut. Dan ketika hal ini terjadi
tentu akan terjadi kepanikan pada seluruh manusia yang menitipkan uang mereka
di bank, karenaw bisa saja data – data akun ataupun proses transaksi mereka
hilang dan lenyap begitu saja, ingat bahwa hanya ada 8 % jumlah dollar yang
beredar di seluruh dunia.
Oleh karenanya di sinilah
letak penting peran pemerintah, terutama abgi insititusi yang mengatur kebijkan
moneter di Negara tersebut, seperti bank sentral mislanya. Dalam praktikknya
nanti bank sentral memilki berbagai peran strategis untuk menjafa kestabilan
ekonomi di Negara tersebut. Salah satu perannya adalah pengawasa terhadap bank
– bank komersial, sehingga ketika terjadi kejanggalan pada usatu bank dapat
dengan cepat di tindak lanjuti untuk menghindari kehjadian kejadian yang tidak
di ingingkan, sperti hyperinflasi misalnya yang sering melanda beberapa Negara
berkembang baru – baru ini.
Setelah
adanya bank dan uang kertas yang makin menjamur di kalangan dunia saat ini,
uang kertas menjadi sesuatu yang sangat besar dampaknya bagi suatu perekonomian
Negara. Karena dengan jaminan sebuah Negara, uang kertas ini kini menjadi
sebuah alat tukar yang memiliki nilai yang sama dengan emas. Padahal tidak
seluruh reserve uang kertas yang beredar di pasar adalah emas seperti yang
tertera dalam gold rules diatas. Cadangan reserve (devisa) sebuah Negara boleh
jadi malah mata uang kertas Negara lain, sehingga terkesan ada double counting
dalam system perbankkan ini. Kebanyakan Negara menyimpan cadangan devisa mereka
dengan dollar amerika.
Setelah
perang dunia ke dua, amerika memang memegang hampi setengah jumlah emas di
dunia. Sebagai Negara pemenang perang tentu ia memiliki hak – hak istimewa dalam
politik dan ekonomi, termasuk diantaranya menjadikan dollar sebagai alat tukar
dunia. Hal ini tentu membuat rusak keseimbangan yang telah di buat sebelumnya.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika seluruh para nasabah menarik uang mereka
secara serentak. Seperti yang pernah di sebutkan diatas pula bahwa dalam
faktanya dollar Amerika hanya beredar 8% di seluruh permukaan bumi, 92 %
sisanya hanyalah angka – angka yang tertera pada akun akun dalam chip computer
bank.
Uang
kertas pada masa kini memiliki banyak bentuk. Tak hanya yang resmi di ciptakan
oleh Negara saja, uang kertas juga dapat berupa surat – surat berharga lain
seperti stock saham ataupun surat – surat jaminan yang beredar di stock market.
Hal ini tentu makin menambha kompleks system perekonomian di dunia. Maka tidak
heran jika beberapa tahun belakang umat manusia sering mengalami guncangan yang
hebat dalam system perekonomian mereka. Sebut saja krisis yang melanda Negara –
Negara di belahan dunia secara massive dan global. Krisis Asia di tahun 1997 –
1998, krisis di eropa subprime tahun 2008 atau bahkan krisi yang terjadi di
Indonesia baru – baru ini.
Kesemuanya
adalah sebagai akibat ketidak stabilan perekonomian yang menghancurkan
perekonomian suatu Negara melalui currency. Mata uang Negara yang terkena
krisis menjadi semakin tidak berharga, sehingga sebagai dampaknya para rakyat
harus mengalami penurunan daya beli dan memiskinkan mereka kembali ke jurang
yang lebih dalam. Parahnya lagi apabila krisis ini menimpa Negara – Negara
berkembang.
Uang
modern kini tak lagi berbentuk kertas. Dalam beberapa kasus uang modern bisa
berupa kartu yang memilikisaldo setara dengan uang kertas bank yang ia tanam
dalam suatu bank komersil. Melalui kartu ini kini para manusia dapat melakukan
transaksi jual beli dengan lebih mudah dan efisien. Lantas pertanyaanya, apakah
hal ini akan aman – aman saja?
Hal
ini tentu pernah menjadi sebuah perdebatan yang besar pada zaman dahulu, dimaan
uang bank ( uang kertas ) yang kini jumlahnya telah melebihi jumlah emas atau
logam berharga yang menjadi jaminannya. Sebut saja pada era tahun 17 masehi
ketika banyak para ekonom mulai menyadari bahwa supply uang yang di keluarkkan
oleh bank komersil Britain telah mengalami pertumbuhan yang amat pesat, bahkan
melebihi stock koin yang di miliki seluruh rakyat dari Negara itu.
Sehingga
pada saat yang sama pula Adam smith memberikan komentarnya terhadap peristiwa
tersebut dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations yang di terbitkan pada
tahun 1776. “bank money clearly exceeded
metallic money, a milestonein world monetary history.” Hal ini kemudian
kembali di perjelas oleh seorang penulis dari zaman pertengahan abad 17 yang
melakukan penelitian dari segi makro ekonomi Sir William Petty ( 1623 – 87)
seorang polymath, professor of anatomy di oxford, pemain alat music, penemu,
sekaligus anggota dari para bangsawan elit dalam kaum politisi ekonomi. Dalam
bukunya yang berjudul Quantulumcunque concering money ( 1682) ia mengemukakan “ we must erect a bank, which well
computed, doth almost double effect of our coined money”
Dan
memang ternyata keberadaan uang kertas dan bank – bank dalam sejarah
perekonomian uamt manusia telah mengubah beberapa system. Selalu ada pro dan
kontra akan penggunaan uang kertas seperti saat ini atau kembali menggunakan
mata uang yang telh terstadarasisasi secara global, emas?. Option emas kembali
muncul karena dirasa emas memiliki bentuk dan nilai yang tak berubah – ubah
sepanjang waktu, tak sperti pesaingnya uang kertas yang nilainya bisa saja
berubah oleh banyak factor dan tidak bisa diterima secara luas karena tiap
Negara memiliki uang kertasnya masing masing.
Di
pembahasan – pembahasan sebelumnya juga telah di tegaskan bahawa emas mulai
berkembang pada abad 7 masehi dan nilainya memiliki besara yang tetap megikuti
pola gold standard yang kemudia konsep ini mulai di kembangkan oleh Alexander
dan kemudai hari oleh bangsa Roma dan kasisr Byzantine. Namun dengan seiring
berjalannya waktu kertas jaminan emas oleh bank menjadi popular di kalangan
rakyat London. Hal ini terus berkembang hingga mengalami bentuk sekaran yang
memiliki banyak celah ketidak stabilan
Pada
tahun 1984 – 1985 Bolivia tengah mengalami kondisi ekonomi yang sangat sulit.
Sesui dengan teori yang kita bahas sebelumnya, Bolivia juga tengah mendapati
krisis currency yang sangat luar biasa, hingga orang ekonomi mengatakogorikan
kondisi Bolivia saat itu sebagai suaut kasus Hyperinflation. Perekonmian
Bolivia tidak berjalan sebagaimana mestinya, pada saat itu system jual beli dalam
perekonomian hanya menerima uang tunai ( cash basis ). Pada saat itu tak
seorangpun menerima pembayaran dengan check atau kartu kredit karena proses
clearance yang memakan waktu terlalu lama. Sebagai konsekuensinya tidak satupun
warga yang menaruh uangnya dalam bentuk deposito di bank, sehingga bank
kesulitan mecari dana tambahan dan mengalami kesulitan pula dalam emnentukan
tingkat suku bunga mereka masing – maisng. Sehingga terjadilah fenomena yang
biasa kita kenal sebagai kredit macet.
Hyperinflation
bagai sebuah penyakit yang menyerang manusia pada umumnya. Laksana virus ia
memiliki beberapa pola dan ciri ciri ketika mulai masuk dan mengerogoti tubuh
manusia. Adapaun beberapa ciri dan pola ketika suatu Negara mengalami
hyperinflation adalah bank komersil mulai mengalami kegagalan dalam melakukan
financing mortgages. Tidak peduli rakyat biasa atau pun para pebisnis ulung
harus membayar bangunan yang terlanjut ia bangun. Sehingga mereka harus dengan
cepat membeli seluruh peralatan dan bahan bangunan sperti semen, genteng, kayu
dan lain lain begitu mereka mendapatkan dana cash. Karena ketika hyperinflation
terjadi tidak ada lagi fixed income bagi masyrakat. Sebagai contoh mereka yang
telah mendaptkan dana pension ataupun dana pengunduran dini akan merasakan
pengurangan nilai dari pembayaran yang mereka terima hanya dalam beberapa bulan
saja. Dan meskipun pemerintah telah memberika beberapa pencegahan dan
penanggulangan, tidak akan terlalu memberi manfaat yang berarti karena bisa
saja hanya dengan beberapa mingguhyperinflation dapat mengurangi nilai uang
anda sampai dengan 99%.
Para
petani yang dating ke pasar – pasar tradisional Bolivia untuk menjual hasil
panen mereka tidak bisa membawa banyak uang ke rumah mereka. Dan ketika mereka
memutuskan untuk pergi ke pasar yang lain mereka menukan penurunan harga beli
yang sangat besar yang tidak memungkinkan mereka untuk melkaukan jual beli.
Karena mereka harus segera membelanjakan seluruh income yang mereka dapat saat
itu juga, atau tidak mereka akan mengalami penurunan daya beli esok harinya.
Itulah mengapa pada saat hyperinflasi para masyrakat Bolivia tidak menerima
pembayaran dalam bentuk lain selain daripada cash, karena semakin lama
transaksi tersebut direkam semakin banyak pula penurunan nilai mata uang yang mereka
alami.
Dari
kesemuanya dolar amerika adalah barang yang paling laku saat itu. Hal ini
dikarenakan nilai dari dollar amerika relative lebih stabil disbanding dengan
currency mata uang Bolivia. Namn saat amerika tengah bertarung dengan
inflasinya sendiri dekadei ini, dimana maerika harus kehilangan 3.6 % dari
nilai mata uang mereka sebenarnya. Dan ketika dollar menajdi acuan dari
currency beberapa Negara lain dalam pengukuran mata uang, maka bayangkan saja
apa yang terjadi dengan Negara yang juga tengah di landa krisis seperti
Bolivia? Berdasarkan perhitungan matematis, Bolivia mengalami penggurangan mata
uang dari nilai sebenarnya sebanyak 24000 %, dan nilai ini terus bertambah
hingga ke titik 40000%. Hal ini terjadi dua kali dalam sehari, yakni di pagi hari
dan di kala senja.
Demikian
beberapa keuntungan dan kelebihan dari uang bank yang telah kita guanaklan
hingga saat ini. Setelah ini pu n evolusi dari alat tukar ini tidak mengalami
perlambatan dan diam di sini saja, lebih lanjut nanti aka nada beberapa system
baru keuangan yang akan mempermudah kembali system transaksi manusia, namun
bukan berarti tanpa resiko. Sebut saja pengguanan mata uang Euro oleh gabungan
Negara – Negara di belahan bumi eropa. Hal ini terjadi pada tahun 2002 ketika
dua belas Negara yang mewakili 300 juta penduduk setuju untuk melakukan
perjanjian pelepasan mata uang Negara masing – masing dan menggantikannya
dengan mata uang yang lain dan di kenal dengan sebutan Euro.
Pada
awalnya system ini memberikan jaminan yang terlihat Nampak baik dan kuta,
bagaimana tidak nilali mata uang mereka langsung lebih kuat disbanding dengan
mata uang adi kuasa amerika serikat. Namun sayangnya hal ini tidak bertahan
lama, ketika amerika terkena dampak krisis subprime di tahun 2008, eropa
menjadi salah satu bagian Negara uang paling parah terkena dampaknya, termasuk
yunani.
Sampai
sekarang para ekonom terus mengalami penelitian untuk mencari suatu system baru
dalam rangka menutup kekurangan yang
sering terjadi di beberapa tahun belakang ini. Antara penggunaan uang
kertas dan uang emas pun masih menjadi salah satu perdebatan panajang yang
berlangsung hingga saat ini, kedua benda
memiliki kelemahan dan kekurangannya masing – masing. Namun satu hal yang pasti
hingga sekarang. Manusia dengan ini tak bisa melepaskan diri dari
ketergantungannya terhadap alat tukar, terlepas dari apa pun bentuknya alat
tukar kini telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, dulu
hingga sekarang
REFRENSI
Graber,
david (2011). “Debt the first 5000 years”. New York. Brooklyn..
Davis, Gyln (1994).
“money from ancient times to present day” wesminter. House of lords
Chrown, John F (1994).
“history of money from AD”. New York. Routledge
Hanna, Neev (2002).
“money, land and trade an economic history of the muslim Mediterranean”. New York. IB Tauris
Fergusson, niall
(2008). “financial history of the world”. New York. Penguin press
Bersntein, Peter L
(2008).”a primer on money banking, and gold “. Canada. Random house
Weatherford, Jeck
(1998). “The history of money”. New York. Crown Publisher
Miahkin, F.S (2004).”the economic of money banking and financial
market”. Pearson. Boston
GAMBAR 1 : Proses
Evolusi alat tukar sebelum uang kertas